Senin, 28 Maret 2016

#136. Sejarah CBN Hadirkan Teknologi Fiber To The Home

Selamat sore guys..

Kabel Fiber Optik sudah tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai media transmisi handal dan stabil. Yups Kabel Fiber Optik terbuat dari serat kaca jadi sinyal data lancar-lancar aja guys lewat serat kaca. Nah teknologi ini yang sekarang banyak ditawarkan oleh Internet Service Provider untuk menghadirkan konektivitas internet dewa. Konetivitas internet nan cepat dan stabil serta dengan tarif murah menjadi tuntutan pelanggan perusahaan jasa penyedia internet. 



Setelah sebelumnya Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi plat merah Indonesia menghadirkan teknologi FTTH lewat layanannya yang bernama IndiHome. Kemudian Biznet sebagai raksasa ISP juga, Indosat Ooredoo pun tidak mau ketinggalan, perusahaan ini kemudian juga menghadirkan teknologi FTTH dengan nama GIG. Nah ternyata PerusahaanCyberindo Aditama sebagai penyedia utama backbone Internet global (Tier-1 backbone provider) pun menawarkan teknologi FTTH guna bersaing denganperusahaan ISP lainnya.


PT Cyberindo Aditama didirikan pada tahun 1995 , CBN telah tumbuh dan menjadi ISP terpercaya dengan berbagai penawaran untuk pengguna internet individu/personal maupun untuk bisnis perusahaan. Fiber To The Home adalah teknologi yang mereka adopsi saat ini. Teknologi ini memungkinkan akses internet dengan koneksi super dewa pasalny kabel Fiber Optik ditarik sampai rumah pelanggan. Paket ini akan mereka tawarkan dengan merek dagang"Fiber Star".

Selama ini CBN yang sudah berusia 19 tahun selalu menggunakan jaringan dari perusahaan lain, seperti Telkom dan Indosat. Dani Sumarsono Presiden Direktur CBN, mengatakan bahwa CBN telah memperoleh lisensi NAP(Network Access Provider) tahun 2008 sehingga bisa menggelar jaringan Internet-nya sendiri. CBN pernah menjadi primadona di awal masa adopsi Internet di tahun 2000-an, tapi kemudian tenggelam karena kurangnya inovasi.

Selain menangkap peluang pertumbuhan pengguna yang diprediksi akan terus meningkat, Dani juga menambahkan serat optik merupakan upaya dalam memperluas penetrasi pita lebar di seluruh penjuru daerah. Langkah ini diakuinya sejalan dengan program pemerintah Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) tahun 2014-2019. Sesuai dengan RPI, Bappenas menargetkan adopsi Internet broadband mencapai 71% di perkotaan dan 49% di pedesaan pada tahun 2019.

Penasaran gag guys dengan berapa tarif dan juga detail kecepatan serta layanan yang mereka tawarkan?? Tenang, admin akan kasih jawabannya di next artikel. Hehehe..

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates