#129. Apa Saja Faktor Pendukung Kemajuan Konektivitas Indonesia ?
Selamat pagi guys...
Internet bukan hanya sekedar sarana hiburan dan
memperkaya pengetahuan sahabat ebisnisandi. Admin juga memanfaatkan internet
untuk selalu update blog dan menyajikan artikel-artikel pilihan. Tapi lebih
dari semua itu ternyata Internet merupakan elemen pertumbuhan ekonomi mendasar
bagi Indonesia. Yups pertumbuhan negara akan semakin pesat jikalau konektivitas
internet sudah dalam level dewa guys, artinya cepat dan stabil. Hal ini juga
pernah disampaikan oleh Sancoyo Setiabudi, Country Manager untuk Cisco di
Indonesia.
“Untuk membangun komunitas yang berkelanjutan dan
progresif, pemerintah juga perlu melihat bagaimana masyarakat dan bisnis di
Indonesia dapat memanfaatkan infrastruktur dan konektivitas,” kata Sancoyo.
Dalam mewujudkan konektivitas Indonesia yang cepat dan
stabil tentunya memerlukan faktor ataupun dorongan. Sancoyo menjelaskan juga
bahwa ada 5 pilar pendorong konektivitas Indonesia. Kelima pilar ini akan
menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, pengembangan ekonomi, dan tenaga
kerja pintar.
Berikut Pilar Pendorong Konektivitas Jaringan
1. Pemanfaatan Teknologi
Adopsi teknologi mutakir dan ide-ide
baru menjadi satu dari aspek utama yang akan membawa pembangunan dan
pertumbuhan di Indonesia. Data data dan teknologi saling mempengaruhi dalam
membuka pasar baru untuk melayani kebutuhan konsumen yang lebih baik.
Kebutuhan masyarakt semakin meningkat dan kompleks.
Pemerintah harus jeli dalam mengamati fenomena ini dan melakukan aksi yang
tepat. Di Indonesia sendiri penerapan teknologi informasi dan komunikasi sudah
diterapkan. Contohnya : Jakarta Smart City dari pemerintah yang terintegrasi
dengan Qlue, situs administrasi crowd-sourcing, Waze sebagai
platform komunikasi dan informasi lalu lintas, dan CROP sebagai sebuah aplikasi
yang digunakan oleh pejabat pemerintah untuk merespons pengaduan masyarakat.
2. Dukungan Solusi Inovatif
Pembangunan Infrastruktur yang sedikit demi sedikit
terus dikembangkan dan dievaluasi oleh Indonesia tidak hanya menguntungkan bagi
perusahaan besar maupun swasta. Komunitas Startup juga mendapatkan keuntungan
dari rencana digitalisasi di Indonesia. Contohnya diterapkan oleh Startup
transportasi yang identik dengan warna hijau yaitu Gojek. Go-Jek melihat
kesempatan di tengah kemacetan Jakarta dengan diluncurkannya aplikasi pemanggil
layanan ojek. Aplikasi Go-Jek telah menginspirasi banyak pihak untuk memulai
bisnis mereka sendiri yang menggunakan mobilitas dan internet untuk
menyelesaikan masalah saat ini.
Mendukung inovasi lokal menjadi bagian integral dari
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),
dengan visi memperkuat inovasi nasional pada area proses produksi dan pemasaran
menuju ekonomi yang didorong oleh inovasi.
3. Tenaga Kerja Kolaboratif
Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat berkembang
dengan pesat. Mindset dan juga etos kerja sesorang menjadi berubah karena
hadirnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Cisco percaya tenaga kerja masa depan
akan sangat kolaboratif,dengan membuat tim yang saling mengisi kekosongan
dengan memaksimalkan tenaga professional di seluruh dunia. Dengan pertumbuhan
penetrasi internet yang cepat, tenaga kerja Indonesia akan dapat memaksimalkan
teknologi yang sedang berkembang, berkolaborasi, dan memenuhi tantangan global.
4. Pendidikan dan Sumber Daya
Dunia kerja menuntut para praktisi memiliki keahlian
dan keterampilan yang mumpuni karena akan membuka pintu menuju kesempatan lebih
besar.
Cisco sudah berfokus dalam usahanya pada pelatihan, edukasi, dan penemuan, memberikan inisiatif menciptakan tenaga kerja yang mengenal teknologi dan siap menghadapi masa depan
Cisco sudah berfokus dalam usahanya pada pelatihan, edukasi, dan penemuan, memberikan inisiatif menciptakan tenaga kerja yang mengenal teknologi dan siap menghadapi masa depan
5. Komunitas Terhubung
Komunitas di Indonesia sangat banyak, apalagi ada
situs yang mengklaim menjadi komunitas terbesar di Indonesia yaitu
kaskus.co.id. Teknolgi penting dalam meningkatkan kehidupan komunitas di
Indonesia. Dengan populasi lebih dari 250 juta orang, penelitian terbaru dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan bahwa
terdapat 88,1 juta pengguna internet di Indonesia, dengan laju penetrasi
mencapai 34 persen. Artinya masih ada lebih dari 60 persen populasi Indonesia
yang masih belum terhubung dan terdigitalisasi.
Sekarang Indonesia masih belum terintegrasi dan
terhubung dengan semua pilar diatas. Tentunya ini merupakan PR bagi pemerintah
dan juga insan telekomunikasi di Indoneisa.
0 komentar:
Posting Komentar